Persiapan Dadakan, NPCI Bandung Barat Tetap Optimis Lahirkan Atlet Disabilitas Berprestasi

INFO BANDUNG BARAT — Persiapan tim disabilitas Kabupaten Bandung Barat untuk Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) kali ini berlangsung mendadak. Setelah sempat diumumkan dibatalkan tahun lalu, kejuaraan khusus atlet penyandang disabilitas ini kembali digelar hanya dua bulan sebelum pertandingan, memaksa pelatih dan atlet bergerak cepat.
“Jadi kita memang dadakan mencari atlet. Latihan juga waktunya terbatas, tapi alhamdulillah semuanya bisa berjalan lancar. Ini jadi pelajaran untuk ke depan, walaupun ada atau tidak ada turnamen, kita akan tetap latihan,” ujar Kasep Ayatullah Muhammad Ali Yasir, pelatih National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Bandung Barat sekaligus atlet Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional Paralimpik) asal Kecamatan Cipongkor.
Kasep menyebut, meski dengan keterbatasan, Bandung Barat memiliki banyak atlet potensial. Beberapa bahkan sudah menembus level nasional, seperti Jena yang akan turun di ASEAN Para Games, Muhammad Rijal (Parongpong) di cabang bola basket, serta Dwi Sugondo di cabang bowling. “Potensi untuk timnas mungkin baru empat orang, mudah-mudahan ke depan bisa bertambah lagi,” kata Kasep.
Namun, keterbatasan peralatan masih menjadi hambatan utama. “Atlet berpotensi di Bandung Barat memang banyak, cuma kita terbatas dengan peralatan. Untuk mencetak atlet timnas harus ada dulu alatnya, sedangkan di Bandung Barat belum tersedia,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengapresiasi peran pemerintah daerah yang menurutnya cukup responsif. “Alhamdulillah pemerintah Bandung Barat selalu mendukung NPCI, mendengar keluhan kami, dan berusaha mengoptimalkan kebutuhan sarana maupun prasarana. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih sinergi lagi, termasuk memfasilitasi sosialisasi NPCI ke masyarakat luas,” ujarnya.
Kasep menambahkan, tantangan terbesar masih datang dari stigma sosial. Di beberapa wilayah pelosok, keluarga yang memiliki anak disabilitas kerap menyembunyikan mereka karena dianggap aib. “Padahal di era modern sekarang, penyandang disabilitas bisa berpotensi sama seperti non-disabilitas,” tegasnya.
Sebagai pelatih sekaligus atlet Pelatnas Paralimpik, Kasep menitipkan pesan kepada penyandang disabilitas di Bandung Barat agar tetap percaya diri. “Teman-teman jangan minder, jangan putus asa. Kita masih bisa berpotensi, membawa nama baik daerah dan Indonesia. Saya harap keluarga juga terus memberi dukungan, karena potensi anak disabilitas itu sangat besar,” pungkasnya.