INFO BANDUNG BARAT— Seorang ibu warga Bandung Barat bernama Sri (53) mengalami nasib sial karena menjadi korban hipnotis oleh komplotan penipu.
Peristiwa tersebut bermula ketika korban sedang berbelanja di salah satu supermarket di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (13/6/2023).
Berdasarkan keterangan Dimas (26) anak pertama korban menjelaskan bahwa saat ibunya sedang belanja dihampiri oleh dua orang tak dikenal.
“Jadi ketika ibu saya belanja tiba – tiba ada dua orang yang menghampiri lalu nanyain mau beli telur sebelah mana, lalu ibu saya tunjukin. Selang beberapa waktu dua orang itu balik lagi menghampiri ibu saya,” kata Dimas.
Dimas mengatakan saat ibunya dihampiri kedua kalinya, 2 terduga pelaku mulai bermodus mengajak korban untuk berbisnis jual beli telur, lalu 1 terduga pelaku lagi menghampiri.
“Pelakunya jadi ada 3, 1 orang perempuan 2 laginya laki – laki. Ibu saya belum sempat belanja sudah di bawa naik mobil mereka di bawa ke Ciburuy. Para pelaku mengakunya mau ke bandar telur yang diduga tempatnya fiktif,” sambung Dimas.
Saat di Ciburuy pelaku turun dari mobil menuju tempat yang seakan tempat itu adalah bandar telur, sedangkan korban diminta diam di mobil. Lalu pelaku meminta sejumlah uang kepada korban, namun korban mengaku tidak membawa uang tunai dengan jumlah besar.
“Ibu saya diam dimobil lalu ditanyain sejumlah uang, namun ibu saya bilang ga bawa uang, dan uangnya ada di rumah,” katanya.
Lalu komplotan ini membawa korban ke rumahnya di wilayah Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. Saat hendak membuka pintu, kunci rumah tertinggal di motor korban yang ia bawa saat mau belanja ke supermarket. Komplotan dan korban kembali lagi ke supermarket untuk mengambil kunci, lalu kembali lagi ke rumah korban.
Pada saat sampai rumah, korban menyerahkan uang sebesar Rp 22.500.000,- dan emas 16 gram terhadap komplotan pelaku. Jika ditotalkan kerugian korban mencapai Rp 36.600.000,-.
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan mengatakan bahwa pihak korban sudah melaporkan insiden yang menimpanya.
“Betul laporan sudah diterima, berbekal video CCTV kita akan melakukan profiling dan meminta keterangan sejumlah saksi,” kata Kusmawan kepada Info Bandung Barat.
Setelah pelaku berhasil mengambil barang berharga dan memasukannya ke dalam tas kecil. Lalu pelaku membawa lagi korban menggunakan mobil menuju supermarket.
Mereka sempat berhenti di salah satu atm di kawasan Padalarang. Korban diminta oleh pelaku membawa sejumlah uang di ATM korban. Uang korban pun raib diambil pelaku. Tak hanya itu, saat di perjalanan pelaku menukarkan isi tas kecil yang berisi harta korban ini dengan sebuah buku dan diberikan kepada korban.
Korban baru menyadari ia jadi korban hipnotis keesokan harinya setelah melihat SMS dari salah satu bank yang berisikan pesan informasi penarikan tunai. Lalu korban cek tas kecil yang dia terima dari pelaku, saat dibuka oleh korban hanya tersisa sebuah buku saja.***