INFO BANDUNG BARAT—Beredar sebuah video yang menampilkan seorang ibu melahirkan di tengah perjalanan menuju fasilitas kesehatan di Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Bandung Barat.
Terlihat sang Ibu dibantu melahirkan oleh beberapa warga atau keluarganya di atas sebuah tandu yang terbuat dari bambu dan sarung.
Dikonfirmasi melalui saluran telepon, Kepala DesaBojongsalam, Ajang Yusuf Bachtiar mengatakan bahwa benar warganya melahirkan di jalan sebelum sampai menuju fasilitas kesehatan terdekat.
“Iya betul kejadiannya minggu-minggu ini. Sebenarnya itu ambulannya sudah disiapkan, karena terasanya mungkin lebih cepat karena melahirkan tidak bisa diprediksi jam berapanya,” kata Ajang.
Akses jalan rusak dan sempit menjadi kendala ambulan tidak bisa menjemput ibu itu hingga ke rumahnya. Maka terpaksa sang ibu yang hendak melahirkan itu diantar keluarganya menggunakan tandu yang terbuat dari bambu yang menggunakan kain sarung sebagai penahan beban badan pasien untuk menuju mobil ambulan yang berada di kantor desa dan jaraknya pun cukup jauh dari rumahnya.
“Ambulans menunggu di Desa karena tidak bisa masuk ke jalan tersebut. Jalannya rusak,”pungkas Ajang.
Ditengah perjalanan menuju kantor desa ibu itu sudah tidak kuat untuk melahirkan. Pada akhirnya bayinya lahir di tengah perjalanan, melahirkan di atas tandu dibantu oleh keluarga yang mengantar.
Diketahui bahwa jarak dari kediaman ibu tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat adalah sekitar 5 kilometer.
Jika sudah sampai di kantor desa pun mereka harus menempuh jarak beberapa kilometer lagi untuk sampai di fasilitas kesehatan.
Ajang menjelaskan kejadian serupa sering terjadi di jalan yang sama. Bukan hanya ibu yang akan melahirkan, warga yang sakit atau membutuhkan layanan kesehatan pun sering terkendala di jalan tersebut dengan alasan akses jalan yang sulit.
“Itu sudah sering terjadi, bukan hanya ibu itu saja. Orang-orang atau warga masyarakat yang sedang sakit atau gawat sulit melewati jalan tersebut karena tidak ada akses kendaraan,” kata Ajang kepada Tim Info Bandung Barat.
Diketahui ruas jalan tersebut adalah jalan penghubung daerah Sawah Lega dan daerah Cangkuang yang melintasi 4 RW. Tepatnya di Kampung Langkob, Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Sebelumnya pihak desa telah menganggarkan 200 juta rupiah untuk pelebaran jalan tersebut. Namun dikarenakan adanya pandemi, rencana itu tersendat.
Status jalan tersebut merupakan jalan desa, selain menjadi akses mobilitas warga juga menjadi akses jalan menuju PLTA Cisokan. Pihak desa mengharapkan adanya kerja sama PLN dan Pemerintah Daerah untuk memperbaiki akses jalan tersebut. Karena fasilitas jalan itu untuk kepentingan bersama.
“Kami menunggu kebijakan dari pemerintah daerah karena PLN sudah menjajikan untuk desa yang terkena dampak PLTA akan lebih diperhatikan,” jelas Ajang.
Sejauh ini pihaknya sering berkoordinasi dengan kedua pihak terkait, baik PLN maupun Pemerintah Daerah. Namun ia tidak tahu alasan sebenarnya mengapa hingga saat ini masih belum ada proses yang berjalan, meskipun perencanaannya akan dilaksanakan perbaikan jalan pada bulan Juni.
Hal ini menjadi kerisauan warga karena harus melewati jalan yang sulit diakses, bahkan menuju Posyandu terdekat. Hal ini pun menjadi kendala para nakes jika akan melakukan kunjungan tugas ke wilayah tersebut, apalagi jika hujan deras turun jalan sulit dilintasi.
Ajang berharap realisasi perbaikan jalan akan segera berjalan, mengingat jalan tersebut tidak hanya akses menuju fasilitas kesehatan, namun juga menjadi akses aktivitas harian warga setempat.
“Kalau begini terus akan menghambat aktivitas warga,” kata Ajang.