38°C
25/06/2025
Peristiwa

Insiden Pemukulan Pelajar di Sindangkerta, Kapolsek: Diduga Akibat Salah Paham

  • Juni 21, 2025
  • 3 min read
  • 735 Views
Insiden Pemukulan Pelajar di Sindangkerta, Kapolsek: Diduga Akibat Salah Paham

INFO BANDUNG BARAT—Sebuah insiden pemukulan antar pelajar terjadi di daerah Gandok, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat (20/6/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Kejadian ini melibatkan pelajar dari SMAN 1 Sindangkerta dan SMA YAS Sindangkerta. Menurut laporan yang diterima, terdapat dua korban, yang salah satunya berinisial R (16), siswa SMAN 1 Sindangkerta. Sementara satu korban lainnya masih belum diketahui identitas lengkapnya.

Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, membenarkan kejadian tersebut ketika dikonfirmasi oleh Tim Info Bandung Barat melalui saluran telepon pada Sabtu (21/6/2025).Menurut keterangan Kapolsek, insiden bermula saat seorang pelajar SMAN 1 berinisial R pulang dari arah Cililin menuju rumahnya di Pasir Pogor. Di perjalanan, tepatnya di daerah Gandok, R berpapasan dengan teman lamanya. Saat menyapa temannya, R secara tidak sengaja melakukan kontak mata dengan sekelompok pelajar lain dari SMA YAS Sindangkerta.

“Korban ini melihat lah, beradu mata, saling pandang sama anak-anak SMA YAS. Dari situ mulai kejar-kejaran,” ujar Iptu Sholehuddin.

Diketahui, R dan temannya kemudian dikejar oleh empat orang pelajar yang diduga dari SMA YAS Sindangkerta. Mereka dihentikan di tikungan Gandok, dan R pun menjadi korban pemukulan.

“Dipukulin di situ sama empat orang, pengakuan dari korban begitu. Sampai matanya bengkak-bengkak,” tambah Kapolsek.

Iptu Sholehuddin menyampaikan bahwa insiden tersebut tampaknya terjadi karena kesalahpahaman antar pelajar. “Cuma hanya pandang-pandang, ya gitu… pandangan mata,” jelasnya.

Keluarga Menyebut Korban Dipegangi dan Dihajar oleh Empat Orang

Sejalan dengan pernyataan Kapolsek Sindangkerta, Kakak korban berinisial RS (24) menjelaskan kepada Tim Info Bandung Barat bahwa adiknya menjadi korban pengeroyokan tanpa alasan jelas. RS mengungkapkan bahwa korban tiba-tiba dikejar dan diserang oleh empat pelajar ketika dalam perjalanan pulang ke rumah. Keduanya dihentikan di tikungan Gandok dan menjadi korban pemukulan.

“Adik saya gak tahu apa-apa. Lagi pulang, terus langsung dikejar dua motor, masing-masing berboncengan. Adik saya dipegangin dan dihajar sama-sama,” kata RS.

Menurut RS, korban sempat tidak sadarkan diri setelah kejadian. Ia sempat dibantu temannya untuk dibawa pulang, sebelum akhirnya mendapat perawatan lebih lanjut di rumah sakit.

Respon SMAN 1 Sindangkerta: Akan Dampingi Proses Korban

Pihak sekolah SMAN 1 Sindangkerta juga memberikan pernyataan melalui direct message di akun media sosialnya. Mereka menyampaikan duka cita atas insiden yang menimpa siswanya dan menyatakan siap mendampingi kedua korban dalam proses hukum maupun pemulihan psikologis.

“Turut berduka cita atas kejadian hari ini, sudah ditindaklanjuti langsung, korban sudah dapat perawatan langsung dari RS dan masalah tersebut sudah mendapatkan penanganan dari pihak Polsek Sindangkerta,” tulis akun resmi SMAN 1 Sindangkerta.

Pihak sekolah menegaskan bahwa mereka akan terlibat aktif dalam mendampingi kedua korban dan berharap keadilan bisa ditegakkan.

“Pihak sekolah pasti mendampingi kedua korban dalam permasalahan ini. Kita sama-sama berdoa untuk kesembuhan dan keadilan korban,” lanjut mereka.

Upaya Mediasi dan Penanganan oleh Pihak Berwenang

Kapolsek Sindangkerta menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan visum terhadap korban dan menggelar pertemuan dengan kepala desa serta orang tua korban. Kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan dan proses mediasi masih berlangsung.

“Kita ingin hadir untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terjadi hal seperti ini lagi,” pungkas Sholehuddin.

About Author

Tim Redaksi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *