INFO BANDUNG BARAT—Pemimpin tertinggi gereja Katolik dan Vatikan, Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024). Kedatangannya merupakan bagian dari kunjungan apostolik Paus ke Asia-Pasifik selama 12 hari.
Paus Fransiskus jadi Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia, setelah kunjungan terakhir Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Kehadirannya pun disambut hangat oleh pejabat negara, berbagai organisasi antar-umat beragama, hingga masyarakat terutama umat Katolik.
Pidato Paus Fransiskus soal pentingnya menghargai keberagaman
Dikutip dari TVRI, dalam pidatonya di Istana Negara pada Rabu (4/9/2024), Bapaknya umat Katolik itu menekankan pentingnya menghargai dan menghormati perbedaan. Apalagi di Indonesia terdiri dari beragam suku dan agama.
”Kita harus selalu membela perbedaan,” kata Paus.
Kekerasan akibat tidak menghormati perbedaan
Selain itu, Paus Fransiskus juga mengajak semua untuk melawan ekstrimisme dan intoleransi yang sering mengatasnamakan agama. Pihak yang menggunakan kekerasan untuk mengambil kekuasaan.
”Kita melihat kekerasan akibat tidak menghormati perbedaan. Ini menyebabkan perang dan kekerasan,” tegasnya.
Kesederhanaan yang disorot
Selain sebagai pemimpin misa akbar yang digelar di Gelora Bung Karno pada Kamis (5/9/2024), kedatangan Paus ke Indonesia juga disorot karena kesederhanaannya. Di saat banyak pejabat publik di negara ini yang melakukan aksi flexing kemewahan dengan naik jet pribadi, pemimpin dengan jumlah 1,390 miliar umat ini justru memilih menaiki pesawat komersil bersama rombongannya. Untuk penjemputannya pun, Paus memilih mobil Innova biasa.
Selama di Indonesia, dibanding tidur di hotel mewah, Paus lebih memilih tinggal di Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia.