INFO BANDUNG BARAT—Data terbaru Reuters Initiative menunjukkan bahwa konsumen berita telah beralih ke TikTok. Tiktok digunakan sebagai sumber informasi di berbagai negara di dunia.
Dari 47 populasi yang disurvei, Thailand memiliki persentase tertinggi responden yang menggunakan TikTok sebagai sumber berita (39 persen). Diikuti oleh Kenya (36 persen), Malaysia (31 persen), dan Indonesia (29 persen).
Sebaliknya, penggunaan TikTok untuk berita jauh lebih jarang di Amerika Serikat (9 persen) dan beberapa negara di Eropa (4 persen di Inggris, Austria, dan Ceko serta hanya 3 persen di Denmark).
Menurut analis Reuters, keberhasilan TikTok dalam menjangkau audiens yg luas (dan juga lebih muda) telah diakui para politisi yang menggunakannya dalam berbagai kampanye media. Sebagai contoh, akun TikTok Presiden Argentina, Javier Milei, memiliki sekitar 2,2 juta pengikut.
Fenomena itu cukup mencemaskan, karena analis Reuters menemukan bahwa TikTok adalah platform di mana pengguna mengalami kesulitan terbesar untuk membedakan kabar palsu dan berita valid.
Survei Deloitte juga menunjukkan bahwa 44 persen pelancong GenZ menggunakan video di TikTok dan Insta untuk inspirasi perjalanan. Tentu ini tidak terlalu mengejutkan mengingat popularitas TikTok di kelompok usia ini sangat tinggi.
Dan negara pengguna TikTok terbesar di dunia adalah Indonesia.