INFO BANDUNG BARAT—Sepekan setelah serangan varian ransomware lockbit pada Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 terjadi, masih membuat kacau berbagai layanan pemerintah.
Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pintu pembobolannya dari upaya penonaktifan Windows Defender, yang jadi korban peretasan adalah 282 kementerian lembaga dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2.
Sampai saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab di balik serangan tersebut. Di sisi lain, berbagai ancaman mulai menghantui masyarakat yang data pribadinya berada di PDNS 2.
Lalu, dampak apa yang akan diterima masyarakat jika PDNS 2 tidak segera dipulihkan?
1. Pembuatan Sertifikat Halal Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMKM) Terkendala
Direktur Eksekutif Lembaga Halal Syarikat Islam, Yudhi Irsyadi mengatakan nasib pelaku UMK kini terkatung-katung karena pengajuan sertifikat halal mengalami kendala. Yudi menuturkan sistem SiHalal terhambat aki lumpuhnya server Pusat Data Nasional.
Lumpuhnya server pusat data berdampak terhambatnya proses input data pengajuan sertifikat halal di portal Ptsp.halal.go.id yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama.
Dia mengungkapkan, portal Ptsp.halal.go.id memang pernah mengalami kendala server dan jaringan. Namun permasalahan itu tidak terjadi berlarut-larut selama berhari-hari seperti sekarang ini.
2. Layanan Imigrasi Alami Gangguan Sistem
Imigrasi mengumumkan server PDN mengalami gangguan. Akibatnya, layanan keimigrasian, seperti di kantor imigrasi, unit layanan paspor, unit kerja keimigrasian, serta tempat pemeriksaan di pos imigrasi bandar udara dan pelabuhan.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kasong mengatakan pusat data yang mengalami gangguan adalah PDNS 2.
“Ada dua PDNS yang dikelola. PDNS pertama baik-baik saja. Untuk PDNS kedua, proses pemulihan terus berlangsung,” tutur Usman.
Dia menjelaskan, layanan Ditjen Imigrasi yang terganggu di antaranya pembuatan paspor, visa, izin tinggal, dan perlintasan, kini perlahan sudah dapat beroperasi kembali.
Layanan imigrasi autogate Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang sebelumnya tidak dapat digunakan kini sudah bisa dioperasikan.
“Untuk bandara lain, layanan autogate masih terus diupayakan pemulihannya,” tambah Usman.
3. Link KIP Kuliah 2024 Tidak Bisa Diakses
Link pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 2024 tak bisa diakses dan calon mahasiswa yang hendak mendaftar KIP Kuliah 2024 terpaksa belum bisa melakukan pendaftaran bantuan pendidikan tinggi ini
Kemendikbudristek mengungkapkan bahwa gangguan pada PDNS 2 sejak tanggal 20 Juni 2024 sampai saat ini menghambat 47 domain layanan/aplikasi Kemendikbudristek di bidang pendidikan dan kebudayaan, sehingga belum dapat diakses publik.
Diantaranya Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Beasiswa Pendidikan, KIP Kuliah, dan layanan perizinan film. Namun, dari banyaknya layanan Kemendikbud yang terkena hack, belum semuanya berhasil dipulihkan termasuk laman pendaftaran KIP Kuliah 2024.
4. Layanan Pajak WNA Terganggu
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suryo Utomo mengatakan, serangan ransomware tersebut membuat layanan perpajakan untuk orang asing di Indonesia sempat mengalami gangguan.
“Terkait pelayanan wajib pajak memang ada satu yang mengalami hambatan, yaitu layanan registrasi NPWP secara onlnine untuk wajib pajak PMA, termasuk wajib pajak orang asing,” kata Suryo.
5. Proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tersendat
Operator sekolah yang hendak memasukkan data peserta PPDB online 2024 mengalami kendala. Hal itu diduga karena terjadinya perpindahan server milik Telkom ke server Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) akibat gangguan pada PDNS beberapa hari lalu. Apalagi, sosialisai yang diterima oleh para operator sekolah sangat berdekatan dengan waktu pendaftaran.
6. Banyak Akun Media Sosial Pribadi yang Berusaha Dibobol
Keluhan warganet mulai bermunculan terkait adanya usaha pembobolan akun media sosial mereka. Di berbagai platform media sosial, seperti X dan Instagram, banyak warganet yang mengalami kejadian serupa.
Seperti ditulis oleh Gerald Liu di akun X nya “Sejak berita data nasional kebobolan kemarin, banyak akun gua yang berusaha dibobol mulai dari Youtube, email, sampe netflix. DI IG juga banyak org yang lapor akun ke-hack.”
Unggahan tersebut banyak diamini oleh warganet lain yang mengalami hal serupa. Mereka menduga data yang berada di PDNS berdampak pada keamanan data di media sosial mereka.
7. Scamming atau Penyalahgunaan Data Pribadi Mulai Marak Terjadi
Sejumlah warganet membanjiri kolom komentar pada salah satu artikel pemberitaan mengenai peretasan PDNS. Beberapa mengeluhkan adanya serangan hijack pada kartu kredit mereka hingga menimbulkan kerugian sebanyak puluhan juta rupiah.
Sebagian lainnya, mengaku mulai diteror nomor-nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan pinjaman online (pinjol) meskipun mereka sama sekali tidak melakukan transaksi pada aplikasi-aplikasi pinjol tersebut. Panggilan dan pesan yang mereka terima mulai dari penawaran, penagihan, hingga pengancaman.
Hal itu menjadi indikasi adanya scamming atau penyalahgunaan data dari aplikasi-aplikasi yang terdaftar di PDNS dan kemungkinan tersebar di dark web atau data pribadi masyarakat dijual pada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.***