38°C
25/06/2025
Sejarah

Lengkob dan Cipanengah: Dua Kampung di Bandung Barat yang Hilang Akibat Konflik Gerombolan

  • Mei 20, 2025
  • 2 min read
  • 11 Views
Lengkob dan Cipanengah: Dua Kampung di Bandung Barat yang Hilang Akibat Konflik Gerombolan

Kampung yang Hilang di Bandung Barat

INFO BANDUNG BARAT--Di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kecamatan Cipeundeuy, terdapat dua kampung yang kini tinggal nama: Lengkob dan Cipanengah. Kedua kampung ini dulunya dihuni oleh puluhan keluarga dan menjadi bagian penting dari kehidupan sosial di kawasan perbukitan tersebut. Namun hari ini, Lengkob dan Cipanengah adalah kampung yang hilang di Bandung Barat, meninggalkan jejak berupa pondasi bangunan, batu berserakan, dan makam tua yang ditandai pohon hanjuang.

Sejarah Lengkob dan Cipanengah

Lengkob berada di wilayah Desa Nanggeleng, sementara Cipanengah terletak di Desa Sirnaraja. Sekitar tahun 1960-an, kehidupan warga di dua kampung ini berubah drastis. Gangguan dari gerombolan bersenjata yang diduga bagian dari kelompok DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) membuat masyarakat hidup dalam ketakutan.Warga diminta menyediakan logistik untuk gerombolan dan diancam agar ikut dalam perjuangan mereka. Tekanan demi tekanan membuat warga memilih mengungsi dan meninggalkan kampung mereka, mencari tempat yang lebih aman seperti Cibuntu dan Lemah Duhur.

Kampung yang Terhapus dari Peta

Setelah ditinggalkan, Lengkob dan Cipanengah tak pernah dihuni kembali. Kampung tersebut tidak lagi tercatat dalam administrasi desa dan berubah menjadi lahan kosong, kebun, dan semak. Beberapa bekas rumah dan makam masih bisa dikenali, namun tidak ada aktivitas penduduk di sana.Kisah ini menjadi bagian dari sejarah kelam konflik DI/TII yang melanda Jawa Barat dari tahun 1948 hingga 1962. Banyak kampung lain di daerah pegunungan Jawa Barat yang mengalami nasib serupa—menghilang karena kekacauan yang berkepanjangan.

DI/TII dan Dampaknya di Jawa Barat

Pemberontakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo menjadi salah satu konflik besar dalam sejarah Indonesia pascakemerdekaan. Gerakan ini bercita-cita mendirikan negara Islam dan menyebabkan instabilitas di berbagai daerah, terutama di Jawa Barat. Ribuan orang menjadi korban, dan menurut catatan sejarawan, ratusan ribu warga mengungsi setiap tahunnya selama masa konflik.Salah satu dampak nyatanya adalah hilangnya kampung-kampung seperti Lengkob dan Cipanengah—tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam catatan administratif dan memori kolektif masyarakat.

Menjaga Jejak Sejarah Lokal

Kini, kisah tentang Lengkob dan Cipanengah menjadi penting untuk diangkat kembali. Sejarah kampung yang lenyap akibat konflik gerombolan ini menjadi pengingat bahwa perdamaian dan stabilitas bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Mengangkat kembali sejarah lokal juga membantu generasi muda memahami dinamika masa lalu dan membangun rasa kepemilikan terhadap warisan sejarah mereka sendiri.

About Author

Ayu Diah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *