38°C
25/06/2025
Budaya

Peran Perempuan dalam Upacara Rahéngan: Penjaga Tradisi dan Penyalur Spiritualitas

  • Mei 22, 2025
  • 3 min read
  • 13 Views
Peran Perempuan dalam Upacara Rahéngan: Penjaga Tradisi dan Penyalur Spiritualitas

Upacara Rahéngan dari Desa Citatah, Bandung Barat, tak lepas dari peran penting perempuan. Mereka bukan hanya pelaku ritual, tapi juga penjaga nilai budaya dan spiritualitas.

Apa Itu Upacara Rahéngan?

Upacara Rahéngan adalah ritual tradisional yang dilakukan masyarakat Sunda di Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Nyi Pohaci Sanghyang Sri atas hasil panen yang melimpah. Dilaksanakan setiap tahun menjelang atau sesudah panen, Rahéngan menjadi ruang spiritual dan budaya yang mempertemukan manusia dengan alam dan leluhur.

Perempuan: Lebih dari Sekadar Pelaku Ritual

Dalam struktur sosial dan budaya Sunda, perempuan memiliki posisi penting dalam menjaga nilai-nilai tradisional. Hal ini tercermin nyata dalam pelaksanaan Upacara Rahéngan. Meskipun laki-laki kerap memegang peran formal dalam tatanan adat, perempuan justru menjadi poros spiritual dan pelaksana utama dari berbagai bagian upacara.

Mereka bukan hanya bertugas menyiapkan sesajen, tetapi juga memimpin prosesi sakral, menyampaikan rajah (mantra atau doa dalam bentuk puisi Sunda klasik), dan menjadi penghubung antara masyarakat dan kekuatan spiritual seperti Nyi Pohaci.

Tokoh-Tokoh Perempuan dalam Rahéngan

Dalam Upacara Rahéngan, terdapat empat peran utama yang semuanya diemban oleh perempuan:

1. Mapag: Perempuan yang bertugas menyambut kekuatan spiritual, khususnya Nyi Pohaci, serta menyiapkan sajian.

2. Pangayun: Membacakan rajah dan pesan-pesan spiritual sebagai bentuk komunikasi dengan alam.

3. Panimbang: Melakukan timbangan simbolis terhadap keseimbangan hidup dan hasil panen.

4. Pengais: Perempuan yang mewakili masyarakat dalam menyampaikan doa dan harapan kepada kekuatan ilahi.

Menariknya, para tokoh ini biasanya dipilih dari kalangan perempuan lanjut usia yang sudah menopause. Hal ini karena mereka dianggap sudah “bersih” secara spiritual dan lebih dekat dengan dunia rohani.

Musik, Ibing, dan Kekuatan Perempuan

Salah satu bagian paling sakral dari Upacara Rahéngan adalah lantunan rajah dan iringan musik tarawangsa. Ibing (tarian ritual) pertama dilakukan oleh perempuan, yang dipercaya sebagai pembuka jalan komunikasi antara manusia dan roh penjaga alam.

Perempuan dalam ibing ini tidak hanya menari, tetapi juga menyampaikan energi, doa, dan rasa syukur yang mendalam. Gerakan mereka menjadi jembatan antara realitas manusia dan alam spiritual.

Makna Simbolis dan Kultural

Dalam budaya Sunda, perempuan kerap disimbolkan sebagai sumber kehidupan, penjaga harmoni, dan penyalur berkah. Peran mereka dalam Upacara Rahéngan memperkuat pandangan ini. Mereka tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menjadi lambang kesinambungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Melalui ritual-ritual yang dijalankan oleh perempuan, nilai-nilai luhur seperti gotong royong, hormat pada alam, dan kesadaran spiritual diwariskan kepada generasi muda.

Pelestarian Tradisi Lewat Perempuan

Di tengah arus modernisasi, Upacara Rahéngan tetap lestari berkat peran perempuan yang setia merawat nilai-nilai budaya. Pelestarian ini tidak hanya penting untuk menjaga identitas lokal, tetapi juga sebagai warisan budaya takbenda bangsa Indonesia yang kaya dan beragam.

Dengan terus menghidupkan peran perempuan dalam upacara ini, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tapi juga mengakui kontribusi nyata perempuan dalam menjaga kebudayaan.


Referensi:

Puslitbang Kebudayaan Kemendikbudristek. (2022). Perempuan dalam Upacara Rahéngan. Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat.

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/perempuan-dalam-upacara-rahengan/Nuraeni, N. (2018). Peran Perempuan pada Upacara Tradisional Rahéngan di Desa Citatah Kecamatan Cipatat. Seminar Nasional LPPM UNISBA.

About Author

Ayu Diah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *