INFO BANDUNG BARAT—Situs Makam Ngabei Reksa Nagara adalah situs cagar budaya. Terletak di Kampung Kaum Desa Cililin Kecamatan Cililin atau tepatnya berada di belakang Masjid Agung Cililin. Tempat ini sering menjadi tujuan para peziarah yang berasal dari luar kota. Seperti Jakarta, Sumedang, Karawang, Cilacap, Yogyakarta, dan terutama dari Kota Bandung.
Peralihan Kawedanaan Rongga menjadi Kawedanaan Cililin
Makam ini menjadi saksi peralihan Kawedanaan Rongga menjadi Kawedaan Cililin yang dilakukan oleh Eyang Raksa Wijaya Dilaga. Ketokohannya masih ada kaitannya dengan kisah Eyang Rangga Sena yang pernah dibahas oleh tim Info Bandung Barat pada IBB Sejarah beberapa pekan lalu, hingga perjalanan Dipati Ukur di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Dilansir dari video dokumenter yang diunggah Karimaca TV, Eyang Raksa Wijaya Dilaga adalah salah seorang pimpinan Kawedanaan yang pusatnya di Kampung Rongga Kecamatan Cihampelas. Beliau lah yang memindahkan Kewedanaan dari Cihampelas ke Gunung Geger Pulus.
Pemindahan Kewedanaan oleh Eyang Raksa Wijaya Dilaga tersebut dilakukan atas arahan dari Ngabehi Raksa Nagara. Pemindahan tersebut dilakukan oleh seluruh masyarakat agar bisa mendiami tempat yang lebih aman dari pinggiran Sungai Citarum.
Situs ini baru dibuka untuk umum dan diketahui banyak orang pada tahun 1987 meskipun sebelumnya telah banyak yang berkunjung. Tujuan pembukaan situs ini adalah untuk sumber pengetahuan sejarah bagi siapa saja yang tertarik pada bidang kesejarahan atau hanya sekedar ingin berkunjung dan menikmati suasananya.
Selain kisah Eyang Raksa Wijaya Dilaga, di makam ini juga bersemayam tokoh-tokoh penting dari Kawedanaan Cililin yang sebelumnya bernama Kawedanaan Rongga. Di antaranya, Eyang Raksa Nagara, Raden Suryadiningrat, Raden Suryadilaga, beserta keluarganya.
Eyang Raksa Nagara Pemimpin Pertama Kawedanaan
Pada tahun 1800-an kepemimpinan Kawedanaan Rongga berada di bawah pimpinan Eyang Raksa Nagara. Ia mendapat gelar Raksa Nagara I sebagai pemimpin pertama Kawedanaan Cililin setelah berganti dari Kawedanaan Rongga pada masa jabatan tahun 1800-1855.
Pada masa kepemimpinannya, terciptalah proyek besar Hindia-Belanda. Salah satunya pembukaan Jalan Loji dari Kawedanaan ke Gununghalu. Di dalam surat perintah tertulis kata Uit Tuin Lijn Weg. Karena kesulitan dalam pelafalan, maka terciptalah nama Cililin dari kata-kata tersebut.