INFO BANDUNG BARAT—Asosiasi Media Sosial dan Siber Indonesia (AMSINDO) Jawa Barat berkesempatan untuk menginjakan kaki di Gedung Pakuan pada Kamis (8/8/2024).

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara Media Gathering: Sinergi Media Komunikasi Menuju Jabar Caang. Event inu melibatkan para penggiat media sosial se-Jawa Barat  serta diprakarsai oleh Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

Gedung Pakuan (Gedong Pakuan) saat ini merupakan rumah dinas yang dijadikan sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Barat. Gedung ini beralamat di Jalan Otto Iskandardinata No.1, Bandung. Pada zaman kolonial Belanda gedung ini merupakan rumah kediaman resmi Residen Priangan.

Bey Machmudin sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat tidak menggunakan Gedung Pakuan sebagai tempat tinggalnya. Maka dari itu, ia menggagas program “Nganjang ka Pakuan”. Program ini bertujuan mengajak masyarakat Jawa Barat untuk mengenal Gedung Pakuan sebagai gedung bersejarah di Jawa Barat.

“Saya kan tidak tinggal di sini, biaya untuk pemeliharaan Gedung Pakuan itu kan dari APBD yang berarti uang rakyat juga. Jadi saya mempersilakan warga Jawa Barat untuk datang ke Pakuan, belajar sejarahnya dan menikmati suasananya,” kata Bey ketika melakukan diskusi bersama AMSINDO di taman Gedung Pakuan.

Program Nganjang ka Pakuan bisa dinikmati langsung oleh masyarakat secara gratis tanpa dipungut biaya, setiap hari Sabtu dan Minggu, dalam dua sesi yaitu pagi (09.00-11.00 WIB) dan siang (13.00-15.00 WIB).

Pj Gubernur Jawa Barat Menyampaikan Apreasi pada AMSINDO Jabar

Pj Gubernur Jawa Barat bersama Ketua AMSINDO Jabar (foto: Info Bandung Barat)
Pj Gubernur Jawa Barat bersama Ketua AMSINDO Jabar (foto: Info Bandung Barat)

Selain memperkenalkan program Nganjang ka Pakuan, pada momen pertemuan bersama para penggiat media sosial ini, Pj Gubernur Jawa Barat juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada founder dan admin infocity yang selalu menjadi tercepat dalam menyampaikan informasi mengenai peristiwa dan isu-isu di kabupaten atau kota di Jawa Barat.

Bey mengaku merasa terbantu dengan adanya akun media sosial infocity. Ia mendapatkan informasi dari media sosial lebih cepat dari pada dinas-dinas terkait yang menangani peristiwa-peristiwa di Jawa Barat.

“Media sosial itu kan sekatnya tipis sekali, hampir tidak ada batasan. Informasinya sangat cepat, saya kadang mendapatkan berita-berita bencana atau kecelakaan itu pertama kali dari media sosial anda semua. Sebelum dinas terkait konformasi ke saya sudah tahu lebih dulu,” imbuh Bey.

Kehadiran Bey pada kegiatan kali ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi kepada AMSINDO Jabar, namun juga ia mewadahi aspirasi-aspirasi masyarakat yang para peserta bawa dari daerahnya masing-masing.

Menyampaikan Permasalahan di Bandung Barat

Tim Info Bandung Barat juga turut mendapatkan kesempatan untuk hadir dan menyampaikan pendapat kepada Pj Gubernur Jawa Barat. Pada kesempatan kali ini, tim kami berharap sinergitas antara penggiat media sosial terutama infocity dengan dinas-dinas di daerahnya bisa terjalin dengan baik. Kabar-kabar terkini yang disiarkan infocity tentunya perlu verifikasi dari dinas-dinas terkait agar tidak timbul berita bohong atau hoaks di masyarakat. Maka dari itu, Info Bandung Barat menganggap bahwa komunikasi yang baik antara infocity dan pemerintahan adalah hal yang penting.

Pj Gubernur Jawa Barat (kiri), Ketua AMSINDO Jabar Feggy Nurdiansyah (tengah), Founder Info Bandung Barat Amel Rahma (kanan). (foto: Info Bandung Barat)
Pj Gubernur Jawa Barat (kiri), Ketua AMSINDO Jabar Feggy Nurdiansyah (tengah), Founder Info Bandung Barat Amel Rahma (kanan). (foto: Info Bandung Barat)

Bey pun mengamini hal tersebut, sejauh ini pihaknya mengaku terbuka dan menyambut infocity untuk memverifikasi kabar terkini untuk kemudian disiarkan kepada masyarakat. Ia menambahkan bahwa hal tersebut di bawah tanggung jawab Dinas Komunikasi dan Informasi di daerah masing-masing. Sehingga Bey juga mengimbau kepada Diskominfo untuk terus memperbarui informasi sebagai upaya mencegah tersiarnya hoaks.

Diskusi untuk Solusi dari Permasalahan Citarum

Selain itu hal-hal yang berkaitan dengan birokrasi informasi, kegiatan ini secara tidak langsung membocorkan rencana-rencana Pemprov Jabar yang dalam waktu dekat mungkin akan berjalan.

Salah satunya permasalahan yang tidak lama ini terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Video viral yang diunggah grup social movement Pandawara Group tentang menumpuknya sampah di bawah Jembatan BBS Kabupaten Bandung Barat beberapa  waktu lalu menjadi polemik karena narasinya tidak sesuai dengan penanganan sebenarnya.

Kabupaten Bandung Barat sebagai hilir Sungai Citarum mendapat imbas atas bertumpuknya sampah yang dikirim sejak dari anak sungai. Rudy Praja, salah satu penggiat media sosial di Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan keresahan sekaligus menyarankan solusi kepada Pj Gubernur di kesempatan kali ini.

“Bandung Barat itu kan selalu katempuhan karena sampahnya numpuk di daerah kita. Saya berpikir, bagaimana jika di setiap perbatasan daerah sepanjang Sungai Citarum itu dipasang pembatas agar sampah tersaring di daerah masing-masing dan tidak menumpuk di Kabupaten Bandung Barat?” kata Rudy

Bey menjawab dengan mantap pertanyaan tersebut. Ia mengaku Pemprov Jabar telah menyusun solusi yang sama. Ia juga mengatakan bahwa penyekatan telah dilakukan di anak-anak sungai meski dampaknya tidak begitu baik.

“Sebenarnya ini sudah ada programnya, kami bersama tim satgas Citarum memang berencana untuk melakukan penyekatan di batas-batas wilayah. Bahkan disarankan di tiap desa karena warga juga tidak mau disalahkan atas sampah yang tidak mereka buang. Namun memang ini perlu proses, tidak mudah dan perlu biaya yang besar. Sehingga kami masih mengupayakan agar prosesnya segera berjalan dan bisa menangani masalah sampah di Citarum,” kata Bey.

Selanjutnya Bey berharap diskusi-diskusi seperti ini tidak hanya berlangsung satu kali saja. Bey membuka kesempatan agar media sosial bisa bekerja sama dengan Pemprov Jabar untuk selalu menyampaikan berita-berita terbaru dari masyarakat.***