INFO BANDUNG BARAT—Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin diketahui mengunjungi Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung Barat pada Senin (24/6/2024). Bertujuan membangun sinergi antar Provinsi dan Kabupaten/Kota, Bey mengaku telah berkeliling ke beberapa Kabupaten/Kota dengan tujuan yang sama. Bandung Barat adalah kabupaten ketiga setelah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Dalam safari sinergi tersebut, Bey membahas masalah-masalah serius di Jawa Barat, khususnya Bandung Raya yang mencakup Bandung Barat di dalamnya. Selain masalah stunting dan kemiskinan, Pj Gubernur juga menggarisbahawi masalah sampah yang hingga kini baru tertangani 24% saja. Ia menegaskan agar pengolahan sampah harus berawal dari rumah masing-masing.
“Saya kira sampah. Permasalahan sampah di Bandung Raya itu kan masih menjadi masalah. Ini kan masih 24% yang diolah. Tapi yang paling penting adalah bagaimana mengolah sampah dari hulu, dari rumah tangga, itu yang paling penting,” kata Bey.
Masih seputar sampah, penanganan Citarum masih terus dilakukan di sekitar Jembatan BBS dengan menurunkan alat berat. Situasi terkini, 500 meter ke kiri dan 500 meter ke kanan sepanjang Sungai Citarum telah bersih, namun Bey mengimbau Pemda untuk tetap memperhatikan kondisinya.
Ia menambahkan, terkait masalah anggaran dalam pembenahan Citarum, ia mengumpulkan semua industri dan pengusaha di sekitar Citarum untuk menggunakan CSR mereka dengan cara menjaring sejak dari anak sungai, bisa setiap kecamatan atau desa sehingga dapat diketahui daerah mana yang sering membuang sampah ke sungai.
“Nanti kami mengumpulkan semua industri dan pengusaha Citarum untuk menggunakan CSR mereka. Nah, kemarin ada usulan dari salah satu sektor, dari anak sungai itu sudah dijaring terus dibersihkan, bekerja sama dengan masyarakat. Bisa per-kecamatan atau per-desa. Jadi ketahuan daerah mana yang sering buang sampah ke sungai,” tambah Bey.
Di sektor lain terkait sampah, Bey menyebutkan akan ada perluasan wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sesegera mungkin mengingat TPA Sarimukti sudah overload.
Untuk masalah kemiskinan, Bey menyinggung masalah pinjaman online (pinjol) di kalangan ASN. Ia berharap agar tidak hanya ASN yang dicegah untuk tidak terjerat pinjol, tapi juga seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah provinsi mengaku tengah menangani masalah ini.
“Pinjol itu untuk semuanya. Masyarakat juga jangan sampai terjerat pinjol. Kasihan. Tapi kami (Pemprov) sedang berpikir bagaimana mengatasi pinjol ini,” jawaban Bey ketika ditanya terkait masalah pinjol.
Terakhir, Bey menjawab pertanyaan tentang pertemuannya dengan Ono Surono yang digadang-gadang akan menyalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat. Namun ia hanya mewajarkan hal tersebut, ia menyebut bahwa pertemuan bisa terjadi kapan saja tanpa maksud apa pun.***
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan