INFO BANDUNG BARATSedentary lifestyle adalah saat seseorang menghabiskan enam jam atau lebih untuk duduk dan berbaring.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, sedentary lifestyle behaviour adalah perilaku berdiam diri tanpa beranjak dari tempat duduk atau tempat tidur  sepanjang hari di luar waktu tidur.

Dampak buruk dari sedentary lifestyle adalah sebagai berikut:

1. Penyakit Jantung

Ilustrasi penyakit jantung akibat sendetary lifestyle (foto: iStock)

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penyakit jantung. Risiko ini dapat mencakup kardiomiopati yang mempengaruhi cara jantung memompa darah dan penyakit arteri koroner.

2. Kolesterol Tinggi

Ilustrasi kolesterol tinggi akibat sedentary lifestyle (foto: iStock)

Aktivitas gerak yang kurang dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol jahat dan kolesterol baik yang tidak mencukupi. Hal ini bisa menyebabkan pengerasan arteri, masalah pembuluh darah, dan masih banyak lagi.

3. Hipertensi

Ilustrasi hipertensi (foto: iStock)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika darah mengalir terlalu kuat ke seluruh tubuh, sehingga jantung bekerja terlalu keras.

4. Diabetes

Kurangnya aktifitas gerak dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan resistensi insulin dan berpotensi terkena diabetes tipe 2.

5. Stres, Cemas, dan Depresi

Ilustrasi stres (foto: iStock)

Ketika aktif secara fisik, otak melepaskan serotonin, yaitu zat kimia peningkat suasana hati di otak. Tanpa aktivitas fisik, serotonin yang dilepaskan akan berkurang, lho!

6. Obesitas

Ilustrasi obesitas (foto: iStock)

Kurang gerak menyebabkan sedikit kalori yang terbakar. Oleh karena itu, orang dewasa dan remaja disarankan untuk melakukan 2,5 jam aktivitas fisik per minggu.

7. Masalah pada Pembuluh Darah Vena

Ilustrasi masalah pada pembuluh darah vena (foto: iStock)

Saat tubuh tidak cukup bergerak, aliran darah akan lebih lambat, dan dapat mengakibatkan masalah yang berhubungan dengan vena. Beberapa masalah tersebut yaitu seperti varises dan spider vein.