Berkenalan dengan Gedong 12 di Bukit 500, Sebuah Lorong Pertahanan Belanda di Citatah

INFO BANDUNG BARAT—Banyak berbagai jenis peninggalan bersejarah tersebar di berbagai penjuru Bandung Barat. Mulai dari stasiun, pabrik, gedung, hingga bunker juga ditemukan di Bandung Barat.
Salah satunya bunker yang berdiri di jalur Padalarang-Cianjur. Tepatnya di Kampung Margaluyu, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Bukit 500 dan Penyebutan Gedong 12
Bunker ini terletak pada satu dataran tinggi atau bukit kecil. Oleh masyarakat, bukit ini disebut sebagai bukit Cimerang atau Bukit 500. Penyebutan Bukit 500 berdasarkan pada nama yang diberikan oleh TNI AD untuk lokasi tersebut.
Sementara bunkernya sendiri, masyarakat menyebutnya dengan nama Gedong 12 atau gedung yang memiliki 12 kamar atau ruangan. Dari setiap ruangan tersebut memiliki pintu-pintu keluar yang menghadap searah.

Adapun ruangan-ruangan tersebut saling terhubung antara satu dengan lainnya. Membentuk sebuah lorong yang cukup panjang. Konon beberapa ruangan digunakan sebagai tahanan dan tempat pembantaian.
Sejarah Pembangunan Gedong 12
Dilansir dari situs resmi Kemendikbud, Pada awal abad ke-20, daerah Batujajar dan Padalarang, serupa dengan Bandung, memang dirancang sebagai kawasan militer, walaupun hanya berupa kesatuan kecil. Batujajar sejak awal dirancang untuk penempatan pasukan artileri.
Melihat pada ukuran bangunan benteng meriamnya, kemungkinan yang ditempatkan di benteng ini adalah artileri medan atau artileri gunung, atau mungkin juga meriam penangkis serangan udara jika melihat pada posisi bukitnya. Kemungkinan bunker dan benteng meriam ini dibangun pada dasawarsa kedua hingga ketiga abad ke-20.
Cagar budaya Bandung Barat yang terlupakan
Kini bangunan tersebut nyaris tidak terlihat karena tertimbun tanah, meski bagian dalamnya masih membentuk ruangan-ruangan seperti disebutkan di atas. Ada yang unik dari bangunan ini, entah faktor alam karena mulai tertimbun tanah, atau memang bentuk bangunannya yang semakin mengikuti lorong, semakin pendek lobang pintunya.

Masih belum banyak referensi yang menyebutkan benteng atau bunker ini dalam kajian sejarah, meski bangunannya didaftarkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya di Kabupaten Bandung Barat.***